Selasa, 01 Maret 2016

Oke kali ini saya akan membahas tentang curhantan salah satu skater lokal favorit saya hehe "Pevi Permana"

PEVI PERMANA: PERJUANGAN SI 40 DUNIA

“Beberapa kali saya juara membawa nama Indonesia dan mengibarkan bendera merah putih, tapi pemerintah belum juga mendukung kita….”

“Kita” yang dimaksud Pevi Permana, adalah para skaters. Dan pernyataan itu mungkin hanya sebagian kecil dari sekian banyak kekecewaan seorang skater lokal yang sudah mencatatkan diri sebagai skater Indonesia yang berhasil menembus dunia pro-skating di negeri asalnya, Amerika. Termasuk Pevi sendiri.

Keberangkatan Pevi pada pertengahan Juni-Juli 2009 lalu ke The DEW Tour di Boston, Amerika Serikat harus diakui adalah pencapaian luar biasa. Selain jadi atlet Indonesia pertama yang turun di ajang itu, keikutsertaannya saat itu sama sekali tanpa campur tangan pemerintah. Toh, minus dukungan yang diperlukan, Pevi tetap berhasil mencatatkan diri di peringkat 40 dunia. Menyeruak di antara ratusan lainnya.

 

“Setiap mau berangkat bertanding ke luar negeri saya selalu lapor pemerintah. Khususnya KONI sebagai lembaga olah raga. Tapi entah kenapa jawabannya selalu sama, ‘Nanti akan diusahakan’. Itu jawaban klasik yang sering sekali saya dengar,” cerita cowok kelahiran Bandung, 25 Maret 1988.

Janji-janji macam itulah yang  bikin Pevi dan teman-temannya gerah. Sehingga akhirnya seringkali memutuskan untuk jalan sendiri

Begitupun halnya dengan fasilitas dan prasarana latihan bagi para skaters. Area bermain dan berlatih yang jadi kebutuhan utama untuk berprestasi itu, saat ini keberadaannya makin menipis oleh penggusuran dan pengalihan peruntukan lahan. Beberapa kali skaters, terutama di Bandung,  mengkritik tentang hal ini dan selalu nggak dapat tanggapan yang memuaskan.

Semoga saja pemerintah sadar ya guys dan bisa secepatnya menyediakan fasilitas yg layak untuk para skateboarder di Indonesia ini.
Keep on board hell yeah!!